Dokter Saraf Tidak Menganjurkan Terapi Kejut Listrik Kepada Pasien Stroke

Terapi kejut listrik dikatakan dapat mengatasi penyakit stroke, dan sampai sekarang sedang hangat menjadi bahan perbincangan setelah sebuah video viral yang memperlihatkan seorang pasien stroke sedang di terapi oleh seseorang yang berseragam TNI. Pada video ini terlihat dia menggunakan terapi alternatif dengan menggunakan colokan, kabel serta lempengan.

Tujuan dari terapi kejut listrik ini adalah agar saraf yang tersumbat dari seorang pasien yang mengalami stroke dapat dihidupkan kembali, dan aliran darah pun menjadi lancar kembali.

Membahas tentang terapi kejut listrik yang digunakan sebagai pengobatan alternatif, seorang dokter spesialis saraf yang bernama Mohammad Kurniawan mempunyai pendapat yang berbeda. Menurut dirinya, bahwa terapi kejut listrik tersebut sangat tidak dianjurkan dalam medis.

” Berbicara tentang terapi pada seorang pasien yang mengalmi stroke, seringkali dipicu oleh pasien yang terlambat datang ke rumah sakit pada saat serangan stroke ( kelumpuhan pada bagian anggota tubuh ) terjadi. Akibat dari penanganan stroke yang terlambat, angka kecacatan menjadi tinggi. Banyak sekali pasien yang sampai hopeless ( putus asa ). Lantas saja mereka mencari pengobatan yang alternatif,” Jelas Kurniawan yang ditemui di Hotel Double Tree pada saat acara talkshow mengenai penanganan stroke, Jakarta, Kamis ( 20/9/2018 ).

Kurniawan menjelaskan lagi tentang pengobatan alternatif dengan menggunakan terapi kejut listrik itu belum tentu memiliki bukti yang ilmiah. Berbicara tentang terapi, diharuskan adanya bukti ilmiah tentang terapi yang dilakukan. Karena dengan adanya bukti ilmiah pun diharus untuk didukung oleh penelitian ilmiah.