Sebuah penelitian menjelaskan bahwa ada dua mainan anak-anak yang dapat memicu penyakit kulit yang bernama Dermatitis Kontak.
Kondisi pada anak-anak yang mengalami penyakit Dermatitis Kontak ini dapat ditandai dengan gatal, ruam merah pada kulit yang disebabkan oleh kontak langsung antara kulit dengan zat yang terkandung pada mainan itu. Meskipun begitu, penyakit itu tidak mengancam nyawa, hanya saja hal itu akan terasa tidak nyaman.
Sebuah penelitian yang di lakukan di Universitas Alberta, Kanada menemukan tentang hubungan antara bekas ruam yang muncul pada anak-anak dengan berapa lama kurun waktu dia bermain dengan sebuah permainan gim di komputer, Minecraft.
Sebuah penelitian yang di terbitkan di Journal of Cutaneous Medicine and Surgery itu melaporkan bahwa seorang anak laki-laki yang berumur 12 tahun datang kepada dokter dengaan bekas ruam yang mirip dengan Eczemalike pada lengan kanannya.
Team medis tidak dapat mengidentifikasikan penyebabnya, sampai ibunya mengatakan bagaimana anaknya mendapatkan bekas ruam tersebut selama liburan musim panasnya.
‘ Kegiatannya saat bermain difasilitasi oleh waktu yang luang, sehingga melimpah selama liburan musim panasnya berlangsung,” ujar John F. Elliott, MD.
Bocah itu memainkan sebuah permainan gim Minecraft dimeja dengan engsel logam yang dibuat dari nikel. Karena itu kulitnya menjadi iritasi.
Sebuah penelitian juga menemukan permainan yang populer dikalangan anak-anak, yang dapat menyebabkan dermatitis kontak langsung dengan kulit mereka. permainan itu biasa di sebut dengan slime.
Penelitian menyebutkan, bahwa slime dapat menyebabkan bekas ruam merah dan gatal di tangan. Berdasarkan riset yang sudah dilakukan, telah ada lebih dari dua kasus anak-anak yang mengalami dematitis kontak pada telapak tangan mereka.
Anak-anak itu bermain slime yang terbuat dari lem tekstik serta deterjen, yang mengandung bahan kimia dengan konsentrasi yang tinggi serta potensi iritasi yang tinggi. Pada saat mereka sudah tidak memainkan slimenya lagi, bekas ruam itu akan hilang.