Apakah Memakai Ponsel Pada Saat Cuaca Buruk Dapat Tersambar Petir ?

Kecelakaan yang telah di alami oleh seorang gadis yang berasal dari Amerika Serikat ( AS ) belum lama ini telah menyita perhatian banyak orang dari seluruh penjuru negri, pasalnya gadis itu di laporkan bahwa dia tersambar petir pada saat berbicara atau menelepon melalui ponselnya.

Gadis yang bernama Brittany Prehn itu mengalami luka yang cukup parah. Dikarenakan menggunakan ponsel pada saat cuaca yang sangat buruk, arus aliran listrik keluar dari kakinya dan dia pun langsung saja terkujur kaku pada saat itu.

Dilihat dari peristiwa yang nahas itu pun lantas apakah memang benar jika kita menggunakan ponsel paa saat cuaca yang buruk benar-benar bisa tersambar petir ?

Ahli cuaca yang berasal dari National Weather Service Lightning, yang bernama John Jensenius menjelaskan bahwa tidak ada hubungannya diantara ponsel dan sambaran petir. Dan kecelakaan yang menimpa Brittany PrehnĀ  pada saat ia sedang menelepon hanya merupakan ketidak beruntungan saja.

” Sangat berbeda dari telepon kabel, posel itu tidak terhubung dengan yang namanya jaringan fisik, sehingga arus aliran listrik terdekat tidak bisa mencapainya. Tetap aman bahwa memakai ponsel pada saat badai petir,” Ujar John Jensenius.

Terlepas lagi dari kecelakaan itu, ponsel memanglah sudah tidak bisa dipisahkan lagi dari kehidupan untuk masyarakat sekarang yang terbilang modern. Hal itu bisa dilihat dari jumlah pengguna ponsel yang semakin bertambah.

Dokter Saraf Tidak Menganjurkan Terapi Kejut Listrik Kepada Pasien Stroke

Terapi kejut listrik dikatakan dapat mengatasi penyakit stroke, dan sampai sekarang sedang hangat menjadi bahan perbincangan setelah sebuah video viral yang memperlihatkan seorang pasien stroke sedang di terapi oleh seseorang yang berseragam TNI. Pada video ini terlihat dia menggunakan terapi alternatif dengan menggunakan colokan, kabel serta lempengan.

Tujuan dari terapi kejut listrik ini adalah agar saraf yang tersumbat dari seorang pasien yang mengalami stroke dapat dihidupkan kembali, dan aliran darah pun menjadi lancar kembali.

Membahas tentang terapi kejut listrik yang digunakan sebagai pengobatan alternatif, seorang dokter spesialis saraf yang bernama Mohammad Kurniawan mempunyai pendapat yang berbeda. Menurut dirinya, bahwa terapi kejut listrik tersebut sangat tidak dianjurkan dalam medis.

” Berbicara tentang terapi pada seorang pasien yang mengalmi stroke, seringkali dipicu oleh pasien yang terlambat datang ke rumah sakit pada saat serangan stroke ( kelumpuhan pada bagian anggota tubuh ) terjadi. Akibat dari penanganan stroke yang terlambat, angka kecacatan menjadi tinggi. Banyak sekali pasien yang sampai hopeless ( putus asa ). Lantas saja mereka mencari pengobatan yang alternatif,” Jelas Kurniawan yang ditemui di Hotel Double Tree pada saat acara talkshow mengenai penanganan stroke, Jakarta, Kamis ( 20/9/2018 ).

Kurniawan menjelaskan lagi tentang pengobatan alternatif dengan menggunakan terapi kejut listrik itu belum tentu memiliki bukti yang ilmiah. Berbicara tentang terapi, diharuskan adanya bukti ilmiah tentang terapi yang dilakukan. Karena dengan adanya bukti ilmiah pun diharus untuk didukung oleh penelitian ilmiah.